Minggu, 22 Februari 2015

FIKSI MINI Satire


Fiksi Mini ~ Gaya Hidup


*Ruang karaoke itu ramai sepanjang hari. Di sana penuh dengan orang yang membuang uang hanya untuk berteriak mencaci-maki.

*Di kafe ini, secangkir kopi lebih mahal dari harga diri. Pengunjungnya harus miliki semua barang keluaran terbaru masa kini.

*Saat gelap gulita, manusia itu merayap menuju barang-barang elektroniknya. Ia lumpuh tanpa listrik menyala.

*Seseorang tanpa nama berkeliaran 24 jam di dunia maya. Tapi di dunia nyata, ia hanya tinggal nama.

*Sebuah restoran menjadi tempat pembantaian elit. Makanan lezat yang tersaji di sana adalah sumber penyakit mematikan untuk orang-orang berduit.

*Setiap malam, tamu itu menginap dari satu hotel ke hotel lainnya. Kabar yang beredar, ia tak miliki rumah yang berisi keluarga bahagia.

*Seorang pasien memilih tinggal di rumah sakit selamanya. Ia tidak sakit, hanya ingin menghabiskan uang dan waktu demi seseorang yang mau merawatnya.

*Para penghuni kota ini mengganti kendaraan sesering berganti pakaian. Mereka membuang kendaraan tak terpakai sehingga membuat macet jalanan.

*Masyarakat terbelakang itu bangga memakai gadget pintar di genggamannya. Sedangkan mereka semakin bodoh dengan otak yang tak pernah digunakan.

*Para arwah tersiksa sebab kebingungan mencari hiburan. Di alam baka, mereka tak bisa cuci mata. Tak ada objek wisata, tak ada pusat perbelanjaan.



 {Semoga kita tidak termasuk para zombie "mayat hidup" tersebut}



Jumat, 13 Februari 2015

FIKSI MINI ON TWITTER


FIKSI MINI
JATUH CINTA. Terjun dari atap gedung tertinggi, ia remuk tapi tak mati, ia bangkit kembali. @fiksimini

JATUH HATI. Setelah dadanya dibelah, jantungnya berkata,"aku mencintaimu". @fiksimini

CINTA BUTA. Dia mencongkel lalu melempar bola matanya tepat ke arah sang kekasih. @fiksimini

CINTA MATI. Setiap hari, ia melumuri formalin pada jasad kekasihnya. @fiksimini

CINTA GILA. Dunia tak berpenghuni, hanya tinggal mereka berdua menangis dan tertawa. @fiksimini

PUISI CINTA. Sang pujangga hanya sanggup menulis sebuah nama. @fiksimini

LAGU CINTA. Kau memanggil namaku dengan nada teramat merdu. @fiksimini

CERITA CINTA. Sepasang tokoh utama telah dibunuh tapi sutradara tak mau mengakhiri cerita. @fiksimini

KISAH CINTA. Bermula sejak kita bertukar nomor ponsel. @fiksimini

DRAMA CINTA. Dua tokoh utama tetap mesra meski tak ada lagi pemirsa. @fiksimini

BUNGA LAMBANG CINTA. Kau petik setangkai mawar merah dari jantungmu lalu kau berikan padaku. @fiksimini

JALAN CINTA. Lelaki jadi kaki, wanita jadi mata, digendong sampai tujuan. @fiksimini

CINTA SEJATI. Seperti bayangan mengikuti ke manapun aku pergi. @fiksimini

Minggu, 01 Februari 2015

Fiksi Mini ~ CINTA


CINTA 

*Seorang anak yang menyayangi orang tuanya ingin memberikan hadiah terindah. Namun ia baru ingat, ia telah dibuang oleh orang tuanya ke tempat sampah.

*Sepasang ayah-ibu melepas anak kesayangannya ke angkasa luas. Mereka terlalu lama mengurung si anak dalam sangkar emas.

*Siswi cantik menyukai mata pelajaran dari sang guru favoritnya. Hingga ia rela pindah ke rumah gurunya.

*Para fans terlalu menggemari sang idola. Sampai mereka salah menyembah idolanya, bukan Tuhan sesungguhnya.

*Remaja putra memasukkan peluru ke senapan. Ia bersiap menembak gadis yang dicintainya dengan penuh perasaan. Tepat sasaran.

*Remaja putri bangga ada lelaki menyatakan cinta padanya. Setelah ditembak, ia pamerkan pada kawan-kawannya darah bercucuran dari jantungnya.

*Gadis muda menulis pesanan jodoh pada Tuhan: “Tolong, kirim jejaka yang punya mobil mewah dan pesawat pribadi untuk mengantarku ke surga.”

*Laki-laki itu hendak melamar seorang perempuan. Agar tak kena pungutan, ia menulis surat lamaran dengan menyertakan keterangan tidak mampu dari kelurahan.

*Pria mengubah status menjadi “suami” setelah membeli “istri” dengan seumur hidup membayar angsuran: uang muka “mas kawin” lalu cicilan “uang belanja” setiap bulan.

*Wanita tua itu buta setelah memandang pria paling tampan di hatinya. Ia tak melihat ada pria lain hidup di dunia.

*Ada pejabat sangat mencintai rakyat jelata. Ia bagi-bagikan uang pada mereka agar menemaninya masuk ke penjara.

*Seorang konglomerat sangat mencintai hartanya. Setelah mati, ia dikubur dengan tumpukan uangnya.