Sabtu, 08 Agustus 2015

KASIH JANGAN KAU PERGI (CERPEN)


KASIH JANGAN KAU PERGI




(Tonton klik di sini -->
https://youtu.be/hZz917GtlJw )

 
Hari masih terang, tapi suasana rumah sakit ini sangat suram. Begitu pula hati Yoda, seorang lelaki yang mengantar sang kekasih memeriksakan penyakitnya. Duka tampak jelas di wajahnya.

"Secepatnya, kami akan berusaha mencari donor jantung buat Aurel. Kemungkinan, hidupnya tidak akan lama lagi," ucap dokter pelan namun seolah menggelegar bagai petir yang menyambar.
"Terus, apa yang bisa saya lakukan, Dok?" tanya Yoda dengan perasaan kacau.
"Bawalah dia ke tempat yang indah. Dan berdoa," jawab dokter.

Yoda tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Hanya air mata menetes di pipinya.
***

Semilir angin pagi menyambut kedatangan sepasang kekasih itu. Yoda menutup mata Aurel dengan tangannya. Ia menuntun sang gadis melangkah di pasir pantai dengan telanjang kaki. Ombak pun membelai kaki mereka.

Setelah Yoda melepas tangannya, Aurel membuka mata dan tersenyum lebar. Ia memandang lautan luas di hadapannya. Terdapat dermaga dikelilingi kapal-kapal kecil menambah elok panorama.

Yoda mengajak kekasihnya menikmati keindahan pantai. Mereka melakukan berbagai hal yang menyenangkan. Memancing, bermain gitar, dan bernyanyi. Senyum manis menghiasi wajah pucat sang gadis.

Namun, tak semudah itu membahagiakan Aurel. Yoda harus membujuknya untuk makan dan minum obat. Aurel tak bersemangat mengobati penyakitnya sebab ia berpikir ajal akan segera menjemputnya.

Sebuah villa kecil di tepi pantai itu menjadi saksi betapa Aurel kesakitan. Seusai makan pun belum sempat meminum obat-obatan yang terjatuh dari tangannya, Aurel merasakan dadanya nyeri luar biasa.

"Yoda ...! Yoda!" jerit Aurel memanggil sang kekasih yang bergegas datang lalu memapahnya menuju kamar.

Yoda mengusap keringat dingin di wajah Aurel yang merebahkan diri di ranjang. Ia mencium pipinya lalu menyelimuti tubuh sang gadis yang terpejam menahan sakit.

***

Hari menjelang sore ketika Aurel bangun dari tidurnya. Ia memandang lautan dari balik jendela villa. Terbersit di pikirannya untuk menenggelamkan diri di sana. Tanpa pikir panjang, gadis itu berjalan ke pantai hingga semakin jauh menuju ke tengah laut.

Kemudian, Yoda yang mencari-cari Aurel pun melihatnya dari balkon villa. Ia segera keluar untuk mengejarnya.

"Aurel!" teriak Yoda sambil berlari. Sampai di laut, ia memeluk tubuh Aurel dari belakang dan sekuat tenaga menariknya ke tepi pantai.
"Lepasin! Aku mau mati! Lepas ...!" Aurel meronta-ronta. Namun, Yoda terus memeluknya erat hingga berhasil membawanya ke daratan.

***
Senja mulai gelap saat Yoda berniat mengajak Aurel jalan-jalan. Tak hentinya lelaki itu berusaha membuat Aurel bahagia. Sebuah cincin telah Yoda siapkan untuk melamar kekasihnya. Ia masukkan cincin itu ke saku bajunya. Baru saja Yoda menghampiri, Aurel berkata, "Aku haus nih, Da!"

Yoda memahami permintaan kekasihnya. Ia pun mencari minuman. Ketika Yoda pergi, mendadak Aurel merasa kesakitan. Ia memegangi dada sebelah kirinya lalu terjatuh tak sadarkan diri.

Dengan membawa dua gelas minuman, Yoda kembali menuju ke tempat Aurel. Betapa terkejutnya ia melihat kekasihnya dari kejauhan.
"Aurel? Aurel!" Panggil Yoda sambil berlari.


***

Aurel membuka mata. Ternyata ia terbaring di kamar rumah sakit. Dilihatnya Yoda duduk di samping ranjang. Ia memasangkan cincin di jari manisnya, mengelus lembut wajahnya, lalu tersenyum. Dokter pun datang memasuki kamar.

"Halo, Aurel! Bagaimana kondisi kamu sekarang?" tanya dokter.
"Sudah baikan," jawab Aurel dengan wajah yang segar.
"Bagus. Semua itu sudah kehendak Tuhan. Kamu telah mendapatkan donor jantung."
"Jantung?" tanya gadis itu tak mengerti. Jantungnya berdetak kencang.
"Ya, jantung Yoda."
"Yoda? Yoda! Yoda mana ...?" Aurel duduk sambil menatap ke arah Yoda. Kekasihnya itu tak terlihat di sekeliling kamar. Ia terus mencari. Dokter pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya.

***
Senja mulai gelap saat Yoda mengajak Aurel jalan-jalan. Ketika Yoda pergi mencari minuman, mendadak Aurel merasa kesakitan. Ia memegangi dada sebelah kirinya lalu terjatuh tak sadarkan diri.

Dengan membawa dua gelas minuman, Yoda kembali menuju ke tempat Aurel. Betapa terkejutnya ia melihat kekasihnya dari kejauhan.
"Aurel? Aurel!" Panggil Yoda sambil berlari tanpa memperhatikan jalan yang ia lewati.
"Braaakkkk!" Sebuah mobil menabrak tubuh Yoda.

***

Aurel histeris, "Yoda! Nggak mungkin ini jantung Yoda! Dokter pasti bohong! Yoda ...! Di mana kamu, Yoda ...?"

Aurel tak percaya. Ia berusaha meyakinkan dokter bahwa tadi ia melihat Yoda di kamar ini, bahkan memasang cincin di jarinya. Namun, Aurel tak pernah melihat kekasihnya lagi. Ia menangis dan memanggil lirih, "Yoda ...."

MJK, 06-08-2015

*Cerpen oleh Diannita Riski, ditulis berdasarkan video klip Yoda - Kasih Jangan Kau Pergi, produksi OMP Indonesia dan Hypenotic inc.

Top of Form
Bottom of Form

1 komentar:

  1. Maaf, mba. Boleh minta alamat emailnya? Saya mau tanya-tanya. Terima kasih :)

    BalasHapus